Pregnancy Diary (9/10): Cara Pakai BPJS untuk Melahirkan


Yang namanya hamil, pasti dibarengi sama pikiran biaya kelahiran yang sekarang udah tinggi banget. Apalagi kalau gak bisa normal, waah tambah pusing dibuatnya. Nah, makanya banyak yang mau daftar BPJS untuk membantu meringankan beban biaya untuk melahirkan. Sebenarnya gak susah urusnya, cumaaa beberapa orang males ribet untuk bolak-balik siapin dokumen ini dan itu, akhirnya dinanti-nantiin aja. Akhirnya kayak saya deh yang baru urus BPJS pas udah hamil bulan ke enam.

Saya dan suami kebetulan termasuk golongan manusia ogah ribet yang kebangetan malesnya. Makanya nikah aja sampe males ngurus resepsi (alias males nabung lama-lama juga wkwk). Nah, tapi ya namanya udah berumah tangga kan pasti akan repot ngurus surat ini-itu terus, mulai dari urus  surat nikah, KTP pindahan, KK, dokumen asuransi atau BPJS, tabungan, bahkan surat tanda kelahiran dan akta kelahiran anak. Hmmmm... kudu banyak-banyak sabar deh berurusan sama instansi pemerintahan yang kadang kerjanya lammmma banget ehehe (maap ya malah jadi nyindir). KTP saya aja udah hampir setahun belom jadi-jadi, padahal pindahnya cuma dari selatan ke barat, belom pindah ke luar kota ckck.

Mungkin kalian ada yang bingung gimana cara urus BPJS sampai gimana cara pakai BPJS untuk lahiran kan? Nah, sambil nunggu lahir, sambil mulai diurus deh. Saya bakal jabarin caranya dan apa aja yang dibutuhin. Tapi, maaf ya kalau misal ada satu atau dua hal yang kelewat karena lupa. Ini tulisan seharusnya langsung di-share setelah saya selesai urus BPJS yha biar masih anget di otak, tapi apa daya, kesibukan dan kemalasan menguasaikuuu aaaa!!!! (oke maap, langsung aja yuk ke topik!)

Jadiii... karena saya kemarin yang pindah ke alamat domisili suami, akhirnya saya yang urus surat pindah, plus mencabut nama saya di KK orangtua untuk kemudian bikin KK baru. Cieeee~
Urutannya adalah sbb:
  1. Minta surat keterangan pindah dari RT, diisi form-nya, minta ttd RT, bawa dan minta ttd RW
  2. Bawa surat keterangan pindah yang udah di-ttd RT & RW, KK, KTP
  3. Nanti dari Kelurahan akan dikasih surat pindah dan namanya sudah dicabut dari KK lama
  4. Minta surat keterangan pindah dari RT domisili tujuan, minta ttd RT, bawa dan minta ttd RW
  5. Bawa surat keterangan pindah tadi ke Kelurahan domisili tujuan untuk ganti KTP dan bikin KK baru
  6. Untuk KK, selesainya cepet banget cuma 2 hari, tapi untuk KTP sampai sekarang saya belum terima, cuma dikasih resinya aja segede kertas A4 in case butuh untuk sesuatu
Nah setelah KK selesai dibuat, saya buka rekening baru dulu sebelum daftar BPJS. Karena BPJS cuma bekerja sama dengan 4 Bank aja: Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BTN. Saya pilih Bank BNI. Akhirnya saya buka rekening dulu. Setelah siap, baru deh daftar BPJS. Oh iya, sekarang calon bayi pun udah bisa didaftarin BPJS, jadi sekalian aja jaga-jaga in case (amit-amit) pas lahiran dedeknya kenapa-kenapa, BPJS-nya tinggal diaktifin dan biaya penyembuhannya bisa di-cover. Ini urutannya karena suami saya tadinya udah punya BPJS duluan ya:
  1. Datang ke kantor cabang BPJS sesuai domisili, atau bisa online juga (tapi kayaknya tetep aja abis itu kita perlu dateng ke kantor cabang)
  2. Bawa dokumen yang dibutuhkan sbb: Fotokopi KK, fotokopi KTP suami & istri, fotokopi buku nikah dan surat keterangan hamil (ini untuk BPJS calon bayi), fotokopi buku tabungan salah satu dari 4 bank yang bekerja sama yang tadi saya sebutin itu
  3. Isi form di kantor cabang BPJS, kumpulin semua dokumen jadi satu, kasih ke petugas dan tunggu nama dipanggil
  4. Setelah semua lengkap, nanti akan dikirimi nomor virtual account untuk pembayaran iuran pertama. Saya waktu itu daftar kelas 1 yang iurannya Rp80,000/bulan
  5. Setelah bayar iuran pertama, bawa bukti pembayaran ke kantor cabang BPJS untuk diproses kartunya. Selesai.
  6. Saya dan suami punya kartu BPJS, tapi untuk calon bayi kartunya cuma di-print di kertas HVS aja, nanti kalau sudah lahir dan diaktifin baru dikasih kartu BPJS-nya yang asli.
Note: Setelah bayi lahir, suami harus segera minta surat keterangan lahir dari pihak RS untuk dibawa langsung ke kantor cabang BPJS dan minta diaktifkan. Jadi, kalau nanti terjadi sesuatu yang darurat, si bayi sudah bisa ter-cover BPJS.

Nah, untuk pembayaran selanjutnya sekarang hanya butuh satu nomor virtual account, dan tagihannya nanti akan sejumlah tanggungan (misal Rp80,000 x 3 anggota keluarga = Rp240,000). Jadi gak bayar sendiri-sendiri. Untuk penggunaannya selama hamil dan untuk melahirkan, itu harus ke faskes 1 dulu, jika ada tindakan yang butuh dilakukan, maka faskes 1 baru memberi surat rujukan ke RS yang ditentukan. Dan sebelum melahirkan, saya harus paling tidak kontrol menggunakan BPJS ke RS yang dituju minimal 1 kali. Jadi urutannya: saya kontrol ke klinik dulu (karena faskes 1 saya klinik) --> minta surat rujukan untuk kontrol ke RS Hermina (karena di klinik cuma ada dokter umum dan tidak bisa USG) --> daftar ke RS Hermina sebagai pasien BPJS --> kontrol kehamilan (gak bisa milih dokter, jadi gak bisa minta kontrol ke Dr. Ady (Obgyn saya), karena dokternya cuma dipilih random sesuai yang ada jadwalnya di hari tersebut). Jadi nanti jika saya mau lahiran menggunakan BPJS, saya harus minta surat rujukan dulu ke klinik. Jika normal, klinik akan merujuk saya ke Puskesmas sekitar, jika caesar, klinik akan merujuk saya ke RS (Hermina).

Pusing? Mungkin ikutin aja kali ya prosesnya biar gak pusing. Soalnya kalau dipikirin doang emang mumet. Kemarin pun saya dan suami bolak-balik urus BPJS sampe capek sendiri, tapi demi pertolongan biaya melahirkan hehehe. Jadi tabungan saya dan suami bisa dipakai untuk menyiapkan perlengkapan si bayi juga, plus untuk mengadakan syukuran setelah 40 hari anak saya lahir.

Nah, terus gimana perlakuan pihak RS terhadap pasien BPJS? Denger-denger banyak gak enaknya ya?
Ah, nggak juga. Malah proses persalinan saya terbilang lancar banget dan di atas ekspektasi saya. Yaa, itu di RS Hermina Daan Mogot ya. Saya gak tahu kalau di RS lain, hehe. Semoga prosesnya juga lancar-lancar aja, karena semua pihak di RS kan pasti sudah berusaha sebisa mungkin membantu persalinan kita. Semangat terus yaaa para bumil!
Next post, saya akan ceritain tentang proses persalinan saya deh :)
Maaf kalau postingan ini gak terlalu detail, soalnya banyak lupanya. Mungkin kalau mau ada yang ditambahin, boleh banget di komen ya.

Share:

0 comments

Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉